Harta Adalah Titipan : Sejahtera Adalah Bonus Dari Amanah

Kesadaran untuk amanah terhadap harta titipan Allah, bila terus menerus diaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari akan berdampak sungguh besar. Ada kesadaran bahwa kita hanya yang diberi titipan. Sadar bahwa kita harus menjalankan titipan ini sesuai aturanNya.  Dan, ada pengawasan melekat yang tidak pernah putus sedikit pun dari  Allah SWT.  Maka, tidak ada pilihan lain kecuali berusaha untuk lebih amanah dan lebih amanah lagi.

Ada pertanyaan menarik berkaitan dengan urusan menjalankan amanah ini, “Teh, memangnya kalau kita amanah itu, sudah pasti keuangannya akan sejahtera ?”. Saya selalu mengajak siapapun yang menanyakan hal ini untuk melihat proses menuju amanah itu sendiri. Hasil akhir adalah hak Allah, tetapi usaha adalah sarana kita berjuang meraih ridha Allah.

Untuk menjadi amanah dan sadar amanah maka tidak ada cara lain kecuali melepaskan ke”aku”an dari kepemilikan harta. Menempatkan Allah  SWT sebagai yang pertama dan utama dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk keuangan. Allah  SWT adalah pemilik mutlak atas harta dan uang dan segala yang ada.

Bila kesadaran ini sudah ada, maka proses alamiah berikutnya adalah kita akan berhati – hati dalam mengelola titipan Allah SWT ini. Tidak akan sembarangan, tidak akan sesuka hati, tidak akan semena – mena.

Penghasilan dikelola dan disyukuri, pembelanjaan dicermati dan ditimbang manfaatnya. Maka akan muncul sifat cerdas dalam berkeuangan yang akan memudahkan kecermatan dalam mengelolanya. Kedua hal ini, cerdas dan cermat dalam keuangan, akan membantu untuk memastikan bahwa amanah akan ditunaikan dengan lebih baik dan lebih baik lagi. Tingkat keamanahan meningkat seiring dengan bertambahnya ilmu dan kebiasaan keuangan yang baik.

Maka apabila semua proses yang baik ini sudah dilakukan, sejahtera sepertinya tidak akan terlalu sulit untuk diraih dan dijemput. Secara hitung – hitungannya, orang yang cerdas dan cermat dalam mengelola keuangannya akan cenderung lebih mudah untuk mencapai tujuan – tujuan keuangannya.

Kondisi keuangan tidak akan seperti rollercoaster yang sulit dikendalikan apabila dikelola dengan ilmu dan praktek – praktek yang baik. Apalagi kalau motivasi yang mendasari  usaha untuk cerdas dan cermat dalam hal keuangan ini adalah agar amanah terhadap titipan Allah SWT.  Langkah – langkah yang dilakukan akan mengandung keberkahan.  Kesejahteraan yang diraih karena melakukan pengelolaan keuangan yang baik adalah konsekuensi yang masuk akal. Upaya yang baik dan optimal, in shaa Allah berhasil baik pula.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *