“Thawaf” di mall….

Catatan terakhir dari fenomena masyarakat perkotaan di bulan Ramadhan adalah makin penuhnya mall atau pusat perbelanjaan di bulan Ramadhan. Sehari – harinya memang mall menjadi tempat bagi masyarakat perkotaan untuk berkumpul, berbelanja, sekedar jalan – jalan, makan dengan keluarga dan sebagainya. Di hari biasapun, masyarakat perkotaan sudah overdosis mall. Baik secara jumlah mall yang ada maupun secara frekwensi kunjungan ke mall. Dan ternyata, di bulan Ramadhan kunjungan ke mall pun meningkat.

Pola yang saya sering amati adalah sebagai berikut. Satu minggu menjelang Ramadhan, mall penuh dengan alasan berbelanja di awal waktu untuk persiapan Ramadhan bahkan Idul Fitri. Minggu pertama Ramadhan, berbelanja lagi dengan alasan mall belum terlalu penuh dan masih jauh ke Idul Fitri. Dua minggu selanjutnya adalah minggu – minggu ngabuburit, bukber, ataupun sekedar jalan – jalan membunuh waktu menghindari bosan di saat puasa. Dan di minggu terakhir adalah last minute shopping untuk Idul Fitri. Jadi secara total, 5 minggu sudah kita bisa “thawaf” di mall, dengan menggunakan Ramadhan dan Idul Fitri sebagai alasan.

Dari sisi waktu, sungguh sangat sayang waktu istimewa di bulan Ramadhan itu hanya dipergunakan untuk “thawaf” di mall. Berjalan berkeliling tanpa tujuan yang jelas, padahal banyak sekali hal – hal yang lebih bermanfaat bisa dilakukan dalam bulan puasa. Dari sisi ekonomis dan psikologi keuangan, pada saat kita dalam keadaan lapar dan haus secara fisik, maka dorongan untuk berbelanja ternyata menjadi lebih besar. Impuls untuk berbelanja menjadi lebih kuat sebagai kompensasi dari rasa lapar tersebut. Dan kepuasan berbelanja akan memberikan pemuas semu terhadap rasa lapar tersebut.

Tidak heran apabila muncul keluhan bahwa di bulan Ramadhan pengeluaran lebih banyak dari biasanya, belanja lebih banyak, kegiatan shopping makin menjadi. Karena kita tidak menggunakan rasa lapar itu untuk mengejar hikmah, dan terbiasa untuk mendapatkan pemuas semu.

Ada baiknya kita kembali ke sunnah – sunnah yang sebaiknya dijalankan selama bulan puasa. Ibadah puasa ini adalah ibadah yang sudah dirancang sedemikian rupa oleh Allah SWT untuk kebaikan kita. Pada saat ternyata di bulan Ramadhan ini kita mengalami ekses negatif baik dari sisi kesehatan dan ekonomi, maka kita lah yang perlu mereview diri…mungkin kita yang belum paham bagaimana berpuasa…..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *