Terimakasih Allah, Kau Tunda Mimpiku…

Sejenak kita detour dari membicarakan investasi di “Ngobrol Uang”. Hari ini merupkan hari yang khusus bagi saya, karena salah satu mimpi kecil saya, kelas online, yang Allah tunda  hampir15 tahun, hari ini menjadi kenyataan. Alhamdulillah. Maha Besar Allah yang begitu halus rencanaNya dan presisi waktuNya…

Mimpi kecil saya itu dimulai di musim gugur 1998, saat saya menatap materi kelas online Human Resources Management dari UCLA yang baru datang via pos ke apartment di kota kecil Fort Collins, CO tempat saya tinggal saat itu. Saat itu di tengah – tengah musim gugur yang mulai dingin di Colorado, dan saya memutuskan untuk mengambil kelas online, setelah browsing sana sini, sambil menunggu enrollment ke universitas di Denver.

UCLA merupakan salah satu universitas terkemuka di Amerika yang menyediakan kelas online bagi siapapun yang ingin melanjutkan pendidikan. Karena saat itu saya baru lulus dari Universitas Parahyangan Bandung dengan konsentrasi manajemen sumber daya manusia, maka kelas online tentang HRD menjadi pilihan saya.

Browsing kelas di website UCLA sangat mudah. Mendaftar pun nyaman, Biayanya terjangkau untuk sekelas UCLA, syarat – syaratnya jelas ( saat itu kelas online mensyaratkan TOEFL di atas 550 bagi partisipan asing ). Kelas saya bisa ikuti di rumah via koneksi internet, di waktu yang bisa saya tentukan sendiri dan bahan ajar untuk pelengkap pun dikirimkan lengkap dengan petunjuk yang jelas.

Bagi saya, itulah “eureka moment” saya. Saya langsung membayangkan Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Saya tumbuh di bagian timur Indonesia dan sangat memahami bagaimana sulitnya akses terhadap pengetahuan karena jarak yang begitu jauh dari ibukota. Indonesia sangat terpusat di pulau Jawa, sehingga kami – kami di bagian lain dari Indonesia seperti terlupakan.

Lalu saya bayangkan betapa banyak orang yang sebenarnya haus akan pengetahuan, tapi punya kendala jarak, baik karena tinggal di luar pulau Jawa, ataupun masih di pulau Jawa tapi jauh dari Jakarta 🙂 Bukankah harus dipikirkan juga cara untuk menyebarkan pengetahuan itu, sehingga bisa dikatakan semua orang mempunyai level playing ground dalam memperoleh pengetahuan ?

Lalu terpikir pula para wanita di Indonesia yang memiliki banyak peran dan tuntutan sebagai istri, ibu, bekerja juga untuk membantu keluarga, atau berperan di masyarakat. Masalah utama mereka adalah : waktu. Waktu sangat berharga, akan tetapi terus menambah pengetahuan ke majelis – majelis ilmu pun seyogyanya terus dilakukan. Bukankah cara terbaik adalah dengan mengikuti kelas online ?

Saya membayangkan saat itu, seorang ibu dengan anak balita yang bisa mengikuti kelas saat balitanya tertidur, bisa memilih waktunya sendiri, bisa terus menambah pengetahuan di tengah – tengah tugasnya sebagai istri, ibu, wanita karir dan penopang ekonomi keluarga. Saya membayangkan diri saya berada di posisi itu.

Faktor teknologi pun menjadi pertimbangan saya. Di Amerika saat itu, koneksi internet sudah sangat mudah dancepat. Sedangkan di Indonesia saat itu masih dengan koneksi dial-up. Tapi saya yakin saat itu, bahwa teknologi internet akan sangat berkembang dalam waktu singkat. Tanpa terasa, koneksi akan semakin mudah, murah dan tersedia di mana – mana.

Prediksi saya itu menjadi kenyataan saat ini di Indonesia. Sebagai salah satu negara pengguna ponsel terbesar , koneksi internet paling tidak bisa tersedia dengan lebih mudah dan bukan barang asing lagi. Bahkan di kota – kota besar, akses wi-fi bisa dikatakan tersedia dengan sangat mudah. Sambil duduk – duduk belajar via kelas online bukan hal yang sulit lagi.

Maka membuat kelas online ada dalam pikiran saya sejak itu, lalu kemudian hal itu diperkuat dengan jurusan yang saya pilih saat saya mengambil gelar master di Regis University, Denver CO. Saya memilih Mutlimedia and Internet Technology. Mimpi saya cuma 1, membuat multimedia untuk media belajar bagi semua orang, yang saya bisa kerjakan dari rumah, memanfaatkan teknologi internet, dan semua itu bisa saya kerjakan dalam peran saya sebagai istri, ibu dan anggota masyarakat. Alhamdulillah Allah mudahkan cita – cita itu sampai saya mendapatkan gelar master saya.

Pulang ke Indonesia, tidak serta merta mimpi itu menjadi kenyataan. Allah menunda mimpi itu, dan saya dihadapkan pada kenyataan bahwa ilmu saya masih jauh dari bisa diaplikasikan di Indonesia. Ilmu saya belum laku…heheheh. Allah memilihkan bidang lain untuk saya tekuni, dengan berbekal ilmu yang saya dapatkan sebagai sarjana ekonomi, maka jadilah saya seorang profesional di bidang keuangan, khususnya dana pensiun. Dan saya bergelut disitu selama hampir 10 tahun.

Sepanjang perjalanan karir saya, mimpi tentang kelas online tidak pernah padam. Selain sebagai profesional di bidang keuangan,saya pun menekuni ilmu perencanaan keuangan. Mengambil sertifikasi dan berpraktek sebagai penasihat keuangan untuk keluarga pun saya lakukan sejak tahun 2003.

Sampai saatnya saya memutuskan untuk resign dari salah satu dana pensiun terbesar di Indonesia dan dan memutuskan untuk menekuni dunia pendidikan khususnya ekonomi dan keuangan syariah. Saya merasa menemukan “rel” saya kembali. Master ke – 2 di bidang Islamic Business and Finance pun saya tekuni untuk mendapatkan ilmu. Allah telah mengatur perjalanan saya, diperjalankan saya ke tempat lain, mempelajari ilmu lain, untuk merancang sesuatu yang menurutNya baik untuk saya.

Kemudian Allah pertemukan saya dengan rekan – rekan dari Medidu di Bandung yang membuat platform kelas online. Dengan kesamaan visi diantara kami, proses pembuatan kelas online alhamdulillah lancar. Kalau dulu saya belajar tentang bagaimana merancang suatu proyek multimedia dari mulai coding sampai implementasi, sekarang ini Allah telah berikan team Medidu yang ahli di bidangnya. Saya bisa lebih konsentrasi pada materi ajar yang akan disampaikan. Betapa halus rencanaNya bagi orang – orang yang sabar menunggu waktuNya….

15 tahun kemudian, di musim gugur 2012, saat saya berada di kota kecil Matsue – Shimane, Japan, saat mendampingi suami saya Yoga melakukan riset, Allah pilihkan waktu dan tempat yang tepat bagi mimpi kecil saya menjadi kenyataan. Hari ini saya dan team Medidu meluncurkan kelas – kelas online saya di www.medidu.com. Ada 2 kelas gratis sebagai komplimen dan kelas – kelas berbayar yang insya Allah biayanya sangat terjangkau. Ini langkah kecil kami.

Bagi saya, inilah kesaksian saya atas betapa Allah mengatur semuanya sampai ke detail yang terkecil. Dibentangkan jarak 15 tahun untuk impian ini mewujud, sampai dipilihkan teman – teman beriring yang terbaik. Mimpi kecil saya berawal di kota yang indah di musim gugur, dan mewujud di kota yang sama indahnya, di belahan dunia yang lain, saat Dia melukis setiap daun dengan warna yang berbeda. Terimakasih ya Allah, telah Kau tunda mimpiku selama belasan tahun…terimasih karena Kau pilihkan waktu yang tepat untukku.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *