Berkaca Pada Cashflow….

Apa hubungan galau dengan arus kas ? Apa pula hubungan sedih dengan arus kas ? Atau keadaan senang gembira dengan keadaan keuangan ? Atau single atau berpasangan dengan arus kas ? Arus kas yang sederhananya adalah arus uang masuk dan keluar, memberikan banyak informasi tentang kegiatan dan hal yang kita lakukan, juga hal – hal yang menyebabkan kita melakukan pengeluaran tertentu. Sebab galau, sebab sedih, sebab gembira atau sebab baru dapat untung besar…heheheh…

Jangan lupa, ya. Arus kas itu mencatat nominal dari hal – hal yang kita lakukan. Dapat gaji atau untung bisnis, bayar sekolah anak,  beli bensin untuk transport, makan siang di kantor, bayar cicilan hutang dan sebagainya. Arus kas menggambarkan rutinitas bulanan dan kegiatan – kegiatan yang kita lakukan dalam periode tertentu.

Bagi yang galau, di arus kasnya mungkin akan sering muncul biaya yang berhubungan dengan kegalauan. Bisa berbentuk lebih tingginya biaya belanja / shopping. Bisa juga jadi lebih banyak pengeluaran kumpul – kumpul dengan teman. Untuk yang sedang sedih, patah hati….nah arus kasnya juga bisa jadi menggambarkan hal itu. Lebih sering beli lagu2 mellow, atau malah daftar dan semangat untuk nge-gym karena ternyata sang pujaan hati berpaling pada pria yang lebih berotot 🙂

Saat gembira, dapat rejeki nomplok, nah, bisa jadi kelihatan dari cashflownya….pos pengeluaran untuk traktir2 keluarga, teman atau mungkin juga untuk jual pesona pada orang yang disukai akan meningkat. Sedang banyak duit, sedang makmur….heheheh. Atau bagi keluarga yang baru pindah ke rumah baru, walaupun sudah dipersiapkan dananya, terkadang pos pembelian alat rumah tangga akan cenderung meningkat. Ada saja barang printilan yang harus dibeli guna melancarkan kegiatan rumah tangga di rumah yang baru.

Tenaaang….saya tidak akan menyuruh anda membuat cashflow kalau memang belum mau 🙂 Saya hanya bisa menyarankan, sebaiknya memang  tahu arus kas kita baik untuk diri sendiri bagi yang single, maupun arus kas untuk keluarga. Beberapa hari lagi insya Allah akan diupload di blog ini format cashflow gratis yang bisa dimanfaatkan. Tunggu pemberitahuan berikutnya, ya. Pantau TL saya di @FabFebi.

Tulisan ini juga menyambung tulisan saya yang lalu tentang “Alergi Uang”, bukan untuk membuat anda lebih alergi lagi dengan pencatatan ( mudah2an *doa bersama* ). Nah, biasanya sebagai langkah awal untuk mengetahui keadaan keuangan, dianjurkan untuk membuat catatan arus kas. Bukan hanya untuk mengetahui apakah defisit atau surplus, akan tetapi juga untuk mengatahui darimana pendapatan diperoleh dan nominalnya, dan kemana dibelanjakan / pengeluaran serta nominalnya.

Masuk keluarnya uang bisa memberikan banyak informasi tentang keadaan keuangan kita. Dan informasi ini yang dipergunakan untuk langkah awal guna memperbaiki keadaan keuangan. Yang pertama, bagi anda yang mungkin punya penghasilan lebih dari satu sumber, maka arus kas ini memberikan informasi tentang apa saja sumber penghasilan anda, berapa jumlahnya, berapa sering anda terima dalam satu bulan, tanggal masuknya uang.  Yang kedua, kemana saja uang dibelanjakan. Apa pengeluaran terbesar anda, apa yang paling sering dikeluarkan, berapa jumlahnya. Termasuk juga anda dapat melihat perubahan pola pemasukan dan pengeluaran karena adanya perubahan – perubahan dalam hidup anda. Di akhir bulan, biasanya arus kas ditutup dengan mengurangkan pengeluaran dari penghasilan. Dan inilah the moment of truth bagi catatan keuangan. Apakah defisit atau surplus.

Ada yang disebut sebagai Indeks Kecerdasan Finansial. Hal itu adalah jumlah semua pemasukan dibagi dengan jumlah seluruh pengeluaran dalam periode tertentu, bisa digunakan bulanan. Dan hasilnya harus lebih dari 1, ini berarti bahwa pemasukan anda sudah bisa memenuhi pengeluaran yang dilakukan. Ada kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan sendiri dan ada kemampuan untuk menabung ( besar kecilnya dibahas kemudian ). Ini yang menjadi informasi dasar dari keadaan keuangan kita.

Bagi yang belum memiliki catatan arus kas  sama sekali, saya sarankan untuk membuatnya. Kita bisa dapat banyak informasi dari arus kas tersebut. “Ah, Teh…saya sih setiap bulan alhamdulillah surplus…aman terkendali “. Alhamdulillah kalau seperti itu. Tapi bukan cuma defisit atau surplus saja informasi yang bisa didapatkan dari arus kas, ya. Kita bisa banyak berkaca pada arus kas kita. Tentang keadaan fisik dan mental bahkan spiritual kita. Coba, deh !

 

 

3 comments Add yours

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *