Investasi : Antara Harus dan Ragu – Ragu

Lanjut lagi dengan oleh – oleh saya dari sharing di acara Pojok Inspirasi yang diselenggarakan oleh BNISyariah di Pejaten Village tanggal 23 April yang lalu.

Setelah kita re-fresh kembali tentang ciri – ciri investasi di tulisan sebelum ini, sekarang kita revisit lagi beberapa alasan investasi dianjurkan dan mengapa masih banyak yang ragu / enggan berinvestasi.

Banyak orang yang benci tapi rindu dengan investasi…hehehe. Ingin investasi tapi takut. Begitu dengar ada yang beruntung dari berinvestasi kadang jadi menyesal, “Coba ya dulu ikutan…hiks”.

Sangat wajar untuk takut akan sesuatu yang tidak kita pahami. Investasi dengan segala pilihan dan konsekuensinya, dengan keuntungan dan resikonya, menyebabkan investasi menjadi salah satu hal yang dipandang rumit, sulit dan pelik. Dan ini merupakan salah satu alasan utama orang enggan berinvestasi.

Alasan lain orang enggan berinvestasi adalah karena takut ditipu, takut resiko, takut rugi. Penipuan karena investasi yang bodong dan dilakukan oleh orang – orang yang tidak bertanggung jawab memang banyak terjadi. Salah satu cara ampuh untuk menangkalnya adalah dengan menjadi calon nasabah yang teredukasi dan mau mengedukasi dirinya tentang investasi. Jadi bisa membedakan mana investasi betulan dan mana investasi yang bohong – bohongan. Orang – orang yang tidak bertanggung jawab ada dimana – mana dan selalu siap memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat.

Anggapan bahwa investasi selalu butuh modal besar juga merupakan faktor yang menyebabkan orang enggan untuk berinvestasi. Kembali lagi, pengetahuan memegang peranan penting. Saat ini ada investasi reksadana syariah yang bisa dilakukan dengan minimal Rp. 100 ribu perbulan. Banyak pilihan investasi saat ini yang bisa dilakukan dengan dana yang tidak terlalu besar. Memudahkan banyak orang untuk berinvestasi.

Bagi muslim, salah satu penyebab keraguan dalam berinvestasi adalah faktor kehalalan dari kegiatan investasi tersebut. Saat ini muslim sudah memiliki alternatif investasi yang berbasis syariah. Hal ini sangat berbeda dengan 10 tahun yang lalu dimana produk syariah masih di tahap inisiasi dan belum menjadi alternatif bagi muslim untuk mengelola keuangannya.

Nah, setelah kita bahas beberapa alasan keengganan untuk berinvestasi, mari kita bahas beberapa alasan mengapa investasi diperlukan, yaitu :

1. Karena kebutuhan yang terus meningkat

Individu dan keluarga memiliki kebutuhan yang meningkat secara alamiah seiring dengan waktu dan perkembangan keluarga. Secara alamiah pula dibutuhkan banyak sumberdaya untuk memenuhinya. Kebutuhan yang bukan hanya saat ini tapi juga kebutuhan di masa yang akan datang yang perlu dipersiapkan dari saat ini. Dan ini salah satunya bisa dilakukan dengan berinvestasi. Investasi bisa menghasilkan arus pendapatan, juga bisa menghasilkan potensi keuntungan, juga kenaikan nilai di masa depan.

2. Adanya inflasi

Kenaikan harga – harga yang terjadi menyebabkan untuk mendapatkan barang / jasa yang sama di masa yang akan datang akan membutuhkan dana yang lebih besar. Dan inflasi ini menggerogoti nilai uang, apabila tidak diupayakan untuk mengelolanya sehingga mengalahkan inflasi. Untuk itu, investasi diperlukan

3. Persiapan masa tua

Dengan pemeliharaan kesehatan yang lebih baik, usia harapan hidup secara umum makin meningkat. Orang hidup lebih lama. Setelah masa pensiun, masih ada tahun – tahun dimana perlu untuk memenuhi kebutuhan untuk hidup. Karena adanya inflasi pula, maka untuk mendapatkan kualitas hidup yang serupa dengan yang saat ini ada, maka diperlukan dana yang berlipat – lipat. Investasi dapat membantu untuk merencanakan masa tua ini dalam perencanaan masa tua.

4. Ketahanan ekonomi keluarga.

Mempunyai ketahanan ekonomi yang baik merupakan salah satu hal yang disarankan bagi keluarga dalam ikhtiarnya untuk mencapai kehidupan yang sejahtera baik di dunia maupun di akhirat. Investasi yang dilakukan baik di sektor riil maupun non riil, jangka pendek maupun jangka panjang merupakan upaya dalam bingkai perencanaan keuangan guna keadaan ekonomi yang lebih baik untuk keluarga dan ketahanan ekonomi dalam menghadapi berbagai keadaan yang mungkin dihadapi oleh keluarga.

Menimbang antara keengganan dan manfaat dari investasi perlu dilakukan bagi yang masih enggan untuk berinvestasi.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *