Mitos Keuangan Pra-Nikah…Hindari !

Banyak mitos seputar persiapan pernikahan, termasuk dalam keuangan #pranikah. Ada top 3 mitos keuangan #pranikah, yaitu :

Mitos #1 : Uang tidak perlu dibicarakan
Errr…kalau mau jujur, apa iya bisa tidak bicarakan uang sama sekali ? Untuk akad nikah saja kita bicara uang. Paling tidak biaya resmi dari pemerintah untuk biaya pencatatan pernikahan. Lalu untuk mahar, pasti singgung tentang uang juga. Walaupun dengan catatan bahwa yang namanya mahar itu sebaiknya tidak memberatkan dan kalau sudah diberikan, tidak boleh diminta lagi.

Lalu, sebagai calon kepala keluarga, bukankah lebih baik apabila bisa memberikan ketenangan pada calon istri bahwa dia sanggup untuk menafkahi sesuai dengan kemampuannya ? Bahwa dia dengan itikad baik menyadari tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga ? Lebih menenangkan tidak itu kira – kiranya kepada calon istri ?

Nah, untuk calon istri, bukankan lebih baik untuk mengetahui kemampuan keuangan calon suami pada saat menikah, daripada menerka – nerka ? Bukankah akan lebih baik untuk mengetahui bagaimana tanggung jawab dan etos kerja calon suami ? Juga bukankah lebih baik bisa mempersiapkan diri dengan kenyataan dan bisa belajar kelola uang rumah tangga sejak awal ? Bisa paham kira – kira pada saat menikah, tingkat kehidupan keluarga akan berawal di titik mana dan kemudian ditingkatkan seiring dengan berjalannya waktu ?

Kenyaataannya, banyak pasangan yang baru menikah saling kecewa kepada pasangannya karena masalah keuangan. Padahal mungkin itu ada kontribusi kesalahan yang sama antara suami dan istri. Pada saat #pranikah, banyak asumsi – asumsi, banyak pencitraan, banyak jaim. Pencitraan dan pengharapan tidak sesuai dengan kenyataan. Runyam akhirnya.

Mitos #2: Paham mengatur keuangan itu otomatis !
Nah, ini salah satu mitos terbesar juga. Saat para saksi menyebut “Sah !” setelah ijab kabul, maka TIDAK OTOMATIS suami dan istri baru menjadi paham mengenai semua seluk beluk pernikahan. Perjalanan hidup baru dimulai untuk pasutri tersebut. Untuk yang sudah mempersiapkan dengan ilmu saja, harus diuji dengan berbagai kenyataan sehari – hari kelak.

Menyandang status suami dan istri itu berarti ada tanggung jawab baru, ilmu baru dan perjalanan hidup baru yang harus dijalani. Dan semuanya tidak otomatis, tidak instant, tidak ujug2. Belajar persiapan #pranikah, salah satunya tentang keuangan. Jangan berasumsi dan percaya mitos, bahwa akan bisa dengan sendirinya. Sudah banyak yang berasumsi seperti itu, pada kenyataannya sampai bertahun – tahun menikah, tetap tidak bisa kelola keuangan dengan baik. N”ah, kita belajar dari kesalahan ini…

Mitos #3 : Merencanakan / mengelola keuangan itu bisa ditunda.
Ini yang sering dilakukan oleh calon pasangan #pranikah. Sebelum ketemu dengan calon pasangan, alasannya : “Nanti aja deh kalau sudah ada calon suami / istri. Sekarang ? Enjoy aja !”. Sebelum pernikahan, alasannya : “Wah, masih sibuk urus ini itu. Nanti saja kalau sudah nikah, deh !”. Setelah menikah : “Yah, nanti dulu, deh. Kita nikmati aja dulu setahun pertama pernikahan”. Saat hamil anak pertama : “Nanti kalau si dede udah lahiran, deh…baru sekalian nanti bikin rencana keuangan untuk pendidikannya”.

Alasan penundaan ini bisa terus makin panjang. Dan saya sering menemukan pasangan suami istri yang baru menyadari pentingnya punya rencana keuangan pada saat anak mau masuk SD 6 bulan lagi dan belum ada persiapan apa – apa. Saat mau punya rumah tapi bingung darimana karena selama ini tidak punya tabungan. Saat menyadari bertahun – tahun selalu punya pertanyaan yang sama : “Uang saya kemana aja, ya. Kok gak jadi apa2 !”. Nah, ini kenyataannya…

Untuk yang sedang persiapan pranikah, yuk hindari mitos2 ini dan kasih tau temen2nya, ya 🙂 Sila sebarluaskan tulisan ini. Bagi yang sudah menikah, kalau masih percaya mitos2 diatas, yuk segera perbaiki, ya…belum terlambat, asal sudah ada kesadaran.

Note : Insya Allah sampai tanggal 30 Januari 2013 akun twitter @FabFebi dan blog www.fabfebi.com akan membahas seputar topik perencanaan keuangan #pranikah. Yuk gabung !

One comment Add yours

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *