Hidup bukan ditentukan oleh rencana keuangan kita, akan tetapi rencana keuangan mengikuti apa tujuan yang kita tetapkan pada hidup ini. Sering kita terjebak pada rutinitas dan detail dalam mengelola keuangan kita.
Kita berusaha supaya keuangan kita tidak defisit, kita berupaya supaya mampu menabung, kita mencari cara agar investasi kita selalu berkembang optimal dan kita mencapai target kebutuhan dana untuk suatu tujuan keuangan tertentu.
Percayalah, kesemua hal tersebut memang perlu untuk dilakukan. Karena rencana keuangan sebagai alat, haruslah menjadi alat yang baik untuk pencapaian hasil yang diharapkan. Akan tetapi kita pun harus paham, bahwa rencana keuangan berada di dalam bingkai rencana hidup. Sehingga selain hal – hal yang bersifat teknis, visi dan tujuan dari keuangan kita harus diselaraskan dengan tujuan hidup.
Dalam proses memulai membuat rencana keuangan pun, salah satu yang harus dilakukan adalah menentukan tujuan – tujuan keuangan. Nah, bagaimana menentukan tujuan – tujuan keuangan ini, apabila kita tidak memiliki visi kehidupan seperti apakah yang kita inginkan. Memang ada tujuan – tujuan yang bersifat memenuhi hal – hal yang memang umum dilakukan.
Misalnya, ingin membeli rumah, ingin menyekolakan anak dan menyiapkan dana pendidikannya, ingin menyiapkan masa tua dan dana pensiunnya, ingin naik haji, ingin ganti mobil dan sejenisnya. Akan tetapi, bagaimanakah kesemua tujuan itu dapat menguntai kehidupan kita ?
Pada saat kita berbicara tentang membeli rumah, rumah seperti apa yang jadi tujuan kita ? Rumah yang didalamnya akan kita hiasi dengan ibadahkah ? Rumah yang akan mendekatkan kita pada kebaikan kah ? Itu semua adalah bagian dari visi hidup yang selalu harus menjiwai rencana keuangan kita.
Visi hidup yang berbeda, akan menghasilkan rencana keuangan yang berbeda pula. Dan kita ingin rencana keuangan yang tidak hanya menjadikan kita sukses dalam ukuran dunia, akan tetapi juga mengandung kemuliaan didalamnya. Rencana keuangan yang berkontribusi pada kesuksesan dan kemuliaan hidup.