Setelah 12 jam lebih perjalanan, akhirnya landing di Kansai International Airport, Osaka. Alhamdulillah……
Karena suami dan saya berangkat dengan maskapai yang berbeda dan embarkasi yang berbeda, maka saya yang datang duluan dan kami berjanji untuk ketemu di meeting point Starbuck Coffee di depan South Gate. Setelah sedikit drama luggage yang ketlingsut ( alhamdulillah petugas di Kansai sangat sigap dan luggage dikirimkan ke alamat saya di Jepang 3 hari kemudian ) , akhirnya saya bisa duduk manis di Kansai, menunggu suami dan menikmati wi – fi di Kansai yang wuzzz…wuzzzz….wuzzzz….twitteran dengan sahabat – sahabat yang “menemani” perjalanan via dunia maya…heheheh….
Pemeriksaan bagi penumpang internasional di Kansai memang jauh lebih ketat dari sebelumnya. Ada fingerprinting dan foto yang dilakukan. Semua dokumen yang penting untuk menjelaskan maksud dan kedatangan saya ke Jepang, saya letakkan di money belt, sehingga semua pemeriksaan dan verifikasi informasi berjalan lancar. Semua proses pemeriksaan memakan waktu sekitar 30 menit.
2 jam setelah menunggu, suami pun akhirnya mendarat dan kami bergegas ke counter pengiriman koper, untuk mengirimkan koper – koper kami yang besar itu ke alamat kami di Jepang. 2 hari 1 malam kami akan di Osaka, sebelum pergi ke Matsue.
Sebagai WNI yang baik, kami pun melapor kehadiran ke Konsulat Jenderal RI di Osaka. Karena masa tinggal yang cukup panjang, maka lapor diri ini diperlukan bagi kami. Transportasi dengan subway sangat mudah, peta tersedia dalam tulisan Romawi pula, sehingga memudahkan bagi yang tidak bisa membaca tulisan kanji.
Osaka adalah kota yang ramai, seperti kota metropolitan lainnya. Kami berjalan sepanjang Sinshai Bashi, menikmati kota yang hiruk pikuk dan orang – orang yang bergegas. Kami menemukan restoran sushi dan udon kecil di sana untuk mengisi perut yang lapar.
Malam hari kami juga berjalan di Osaka, menemukan banyak pemusik yang perform di dekat stasiun subway atau taman – taman kecil di setiap area. Anak muda Jepang seperti juga anak muda di Indonesia umumnya, menyukai dan meniru hal – hal yang datang dari Barat.
Setelah semalam beristirahat dan jalan – jalan di Osaka, selepas sarapan pagi, kami berangkat ke MAtsue, rumah kami yang baru untuk 2.5 bulan ke depan. Excited…harap – harap cemas…tapi dengan julukannya sebagai City Of Love….I think I will love Matsue 🙂