Panjang atau pendeknya hidup itu relatif. Bagi yang hanya berkonsentrasi pada hidup di dunia, maka sepertinya hidup ini sungguh sangat panjang. Akan tetapi yang punya pemikiran akhirat mengetahui bahwa hidup di dunia ini singkat saja. Kehidupan di akhirat lah yang abadi, panjang, tidak berkesudahan dan merupakan tempat akhir.
Menjalani kehidupan di dunia, harus paham kemana akan menuju dan apa yang harus dilakukan disini. Di masa yang singkat ini, di waktu yang sebentar ini. Bersikap cerdas dan berpikir panjang. Tidak terikat pada kehidupan yang singkat ini.
Saat meninggal bukan akhir dari segalanya. Ya, memang akhir dari kehidupan yang fana. Tapi awal dari kehidupan yang abadi. Karena itu sangatlah logis kalau perencanaan hidup, mengacu pada perencanaan untuk hidup yang panjang setelah mati.
Dalam rencana hidup ada rencana keuangan. Karena itu logis pula kalau rencana keuangan, mengacu kepada rencana hidup, yang didalamnya ada kesadaran akan kehidupan yang panjang setelah mati. Pertanyaannya, sudahkah rencana keuangan kita menjangkau visi sejauh itu ? Atau masih saja berkutat dengan mencapai hal – hal yang dirasa penting di dunia ini tapi sebenarnya kurang bernilai di akhirat nanti ?
Menilai rencana kita tidak bisa lepas dari paham apa tugas kita di dunia. Untuk beribadah kepada Allah. Titik. Jadi, kalau rencana keuangannya ternyata menjauhkan kita dari tugas beribadah kepada Allah itu, berarti ada yang salah dengan rencana kehidupan kita.