Saya selalu lebih suka untuk menilai sesuatu dari perspektif yang lebih seimbang. Ada kelebihan dan ada kekurangan. Seimbang. Demikian juga dengan emas. Sebagai salah satu alat investasi yang masih sangat digemari masyarakat, dan dengan perkembangannya, maka menilai emas secara seimbang menjadi sangat penting.
Berikut ini, beberapa KELEBIHAN emas :
a. Merupakan alat lindung nilai
Saya termasuk konservatif dalam menilai emas. Bagi saya, yang utama, emas adalah alat lindung nilai, untuk melindungi aset dari inflasi. Asumsi yang saya gunakan untuk imbal hasil emas adalah 10 % / tahun. Sekali lagi, ini merupakan asumsi yang konservatif, ya.
b. Ada bentuk fisik
Efek psikologis dari benar – benar dapat memegang fisik emas, membuat emas disukai oleh masyarakat. Bisa dipegang, bisa kapan saja dilihat, lebih yakin.
c. Likuid
Emas relatif lebih mudah untuk diubah menjadi cash dibandingkan dengan hal lain. Untuk menjual saham jadi cash, butuh 3 hari ( normal ) mencairkan reksadana 7 hari ( rata – rata ), menjual aset berupa tanah / rumah bisa tak terhingga waktunya.
d. Alat tukar
Koin emas yang berupa dinar, dapat dipergunakan menjadi alat tukar di pasar – pasar tertentu dan komunitas tertentu di Indonesia bahkan di dunia. Walaupun penggunaannya belum meluas, tapi hal ini mengembalikan fungsi emas sebagai alat tukar seperti yang terjadi di jaman – jaman terdahulu.
e. Aksesoris
Emas merupakan bahan utama pembuat perhiasan emas yang digemari oleh masyarakat, terutama kaum wanita. Aksesoris yang juga mempunyai nilai ekonomi, dan boleh jadi meningkat nilainya merupakan salah satu kelebihan emas.
f. Alat pembayar zakat
Emas dalam bentuk dinar, dapat menjadi alat pembayar zakat. Hal ini makin memperluas penggunaan emas, tidak hanya sebagai alat investasi.
Ada kelebihan, pasti juga ada kekurangannya. Berikut ini beberapa KEKURANGAN emas :
a. Tidak fleksibel
Misalnya dari emas batangan 100 gr, ingin dijual 10 gr saja, hal ini sulit dilakukan. Harus dijual seluruhnya 100 gr, ambil kebutuhan sesuai 10 gr, kemudian membeli emas lagi untuk sisanya. Hal ini berbeda misalnya dengan saham. Apabila dari 500 lot saham, ingin dijual 100 lot nya saja, maka hal ini sangat dimungkinkan.
b. Adanya biaya cetak
Untuk emas batangan pecahan kecil, biaya cetak menjadi relatif tinggai dibandingkan dengan nilai dari emasnya. Oleh karena itu, membeli emas lempeng diatas 10 gr dianggap sebagai cara yang baik untuk efisien terhadap biaya cetak.
c. Ongkos simpan / ongkos titip
Emas dengan bentuk fisiknya, di suatu jumlah tertentu memerlukan tempat penyimpanan. Pertama untuk faktor kualitas dari emas itu sendiri, karena emas merupakan logam yang lunak, sehingga penyimpanannya perlu khusus. Kedua, adalah untuk faktor keamanan. Menyimpan emas dalam jumlah banyak tanpa tempat penyimpanan yang aman, rentan menjadi target tindak kejahatan.
d. Sebagai alat tukar, masih terbatas
Penggunaan emas sebagai alat tukar masih terbatas, akan tetapi dengan makin meluasnya pemakaian yang dilakukan oleh masyarakat, di masa depan optimis penggunaannya makin meluas.
e. Bukan pemberi imbal hasil tertinggi. Dalam jangka panjang, emas memang mengalami kecenderungan naik, akan tetapi memang bukan pemberi imbal hasil tertinggi, dari sisi kenaikan nilai asetnya. Hal ini perlu dipahami oleh masyarakat.
Memahami kelebihan dan kekurangan emas dapat menjadikan keputusan untuk berinvestasi lebih optimal.