Edukasi keuangan pranikah, harus kah dilakukan ? Jawabannya adalah : Ya ! Karena terlalu banyak hal yang bisa mematahkan tunas muda pernikahan, salah satunya adalah masalah keuangan. Memiliki pengetahuan tentang keuangan dari sebelum pernikahan adalah upaya meningkatkan peluang bertahan. Bertahan dari gempuran – gempuran permasalahan yang menjadi bagian dari asam garamnya pernikahan.
Dua orang yang mengikatkan dirinya dalam pernikahan, membawa dua kepribadian, segudang perbedaan pola asuh. Juga tak terhitung banyaknya perbedaan dalam pemikiran dan kebiasaan. Jangan dilupakan, membawa juga perbedaan kebiasan keuangan, bahkan perbedaan pandangan tentang uang itu sendiri. Belum lagi perbedaan cara menyikapi dan mengelola keuangan.
Maka, tidak heran apabila masalah ekonomi menduduki peringkat ke – 3 penyebab perceraian di Indonesia. Bukan terbatas pada kekurangan dari sisi ekonomi, atau ketimpangan ekonomi saja. Spektrum masalah ekonomi yang begitu luas dapat menyebabkan ketidakcocokan dalam pernikahan.
Menikah bukan hanya mau, tetapi juga mampu. Kemampuan ini bisa diupayakan, disiapkan, direncanakan. Bukan hanya kemampuan untuk mencari nafkah, tapi juga kemampuan untuk mengelola hasil kerja itu sendiri. Juga kemampuan untuk mempunyai pola pikir yang sehat tentang uang dalam kehidupan. Tidak dilupakan juga, pemahaman tugas dan tanggung jawab suami dan istri dalam keluarga dalam sisi ekonomi.
Peluang bertahan. Itulah yang diupayakan dengan adanya edukasi keuangan pranikah. Sebagai ikhtiar yang insyaa Allah mendatangkan hasil. Apabila satu keluarga muda dapat diselamatkan dari pertengkaran dan perselisihan karena masalah keuangan, peluang bertahan itu akan semakin besar. Ikhtiar edukasi keuangan, satu keluarga demi satu keluarga, kuat secara finansial mulai dari keluarga.