Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan kecanduan sebagai : kejangkitan suatu kegemaran (hingga lupa hal-hal yang lain). Kecanduan belanja bisa diartikan sebagai kejangkitan kegemaran belanja sehingga melupakan hal – hal yang lain.
Shopping addiction, padanan kata kecanduan belanja dalam Bahasa Inggris didefinisikan sebagai : “ the compulsion to spend money, regardless of need or financial means.”. Shopping addiction disebut juga sebagai compulsive buying disorder.
Sering kita tidak menganggap serius tentang kegemaran belanja. Kita menganggapnya hanya sebagai kegiatan normal yang bahkan sering dianggap rekreasi. Memang, di dalam masyarakat yang cenderung konsumtif ini, gemar belanja dianggap lumrah – lumrah saja. Tapi, benarkah demikian ?
Kapan kegemaran belanja ini perlu dianggap lebih dari sekedar kegemaran biasa dan berpotensi membahayakan keuangan dan kehidupan kita ? Nah, mari kita kembali ke definisi kecanduan belanja diatas. Salah satu poin penting dari masalah kecanduan belanja adalah faktor “sehingga melupakan hal – hal lain”. Hal ini mengimplikasikan lepasnya kendali diri dalam melakukan tindakan belanja. Kegemaran belanja mulai mengabaikan, bahkan melupakan hal – hal yang lebih penting daripada kegiatan belanja.
Dari definisi shopping addiction pun kita menemukan, adanya compulsion atau dorongan yang tidak terkendali untuk spend money. Tindakan untuk spend money / mengeluarkan uang ini, dilakukan dengan mengabaikan kebutuhan dan kemampuan finansial. Lebih jauh lagi, shopping addiction ini bahkan juga dikenal dengan compulsive buying disorder, suatu hal yang menyangkut psikologi dan kejiwaan seseorang.
Kecanduan belanja ini tidak terjadi dalam waktu yang sebentar. Biasanya akan terbangun dalam suatu rentang waktu. Dimulai dari tidak terlalu sering, jumlah belanjaan sedikit, nominal kecil, kemudian meningkat dan meningkat terus.
Jangan anggap enteng kegemaran belanja. Tanpa kita sadari, kegemaran ini akan menjadi makin serius dan makin sering dilakukan. Apalagi bila disertai dengan makin besarnya nominal yang dibelanjakan.
Maka, apabila kegemaran belanja sudah mulai mengganggu keuangan kita, misalnya yang paling mudah, mengganggu keuangan harian kita, kita harus mulai berhati – hati. Apabila kita sudah berani mengorbankan hal yang lebih prioritas, kemudian uangnya dipergunakan untuk belanja, maka waspadalah. Atau, apabila kita sudah berani berhutang sana sini demi kegemaran belanja, maka kita berada di tahap berbahaya.
Dalam beberapa tulisan ke depan, kita akan membahas khusus tentang kecanduan belanja / shopping addiction ini. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Sebelum keuangan kita terganggu bahkan hancur karena kecanduan belanja, ada baiknya kita memahami kecanduan belanja, agar bisa menghindarinya.