Alhamdulillah kemarin saya berkesempatan untuk sharing dengan seorang #singleparent yang menjadi #singlekembali setelah perceraian. Sungguh setiap kesempatan untuk sharing merupakan kesempatan yang sangat berharga. Mudah – mudahan Allah berkenan memberikan keberkahan.
Masih di topik bahasan keuangan #singleparent dan #singlekembali, sebelumnya, saya juga ingin mengingatkan bahwa bagi yang berminat, dapat mengikuti kelas online Financial Survival for Woman, yang berisi bukan pengetahuan tentang bagaimana wanita dapat mempersiapkan diri atas segala kemungkinan dalam hal keuangan dalam setiap tahapan kehidupan dan perubahan situasinya. Kelas ini berguna bagi wanita, istri, single parent, dan yang saat ini mejadi single kembali. Kelas ini merupakan kelas berbayar.
Hari ini masih dikhususkan pada keuangan #singleparent dan #singlekembali pasca perceraian. Perceraian, bisa menjadi “make or break point” dalam keuangan seseorang. Apa artinya ? Bahwa pasca perceraian, dengan segala kerugian finansial yang mungkin terjadi ( lihat artikel Perceraian – Beberapa Kerugian Finansial ), bisa menjadi awal bagi perbaikan / kesuksesan finansial seseorang, tapi juga bisa menjadi awal dari kegagalan finansial seseorang. Bergantung pada bagaimana meyikapi keadaan yang baru, keadaan yang berubah.
Sering kita perhatikan, ada orang yang menjadi lebih baik secara finansial pasca perceraian, padahal mungkin setelah bercerai, dia memulai kehidupannya dari nol, bahkan minus. Ada juga yang bisa kita amati, seseorang yang pasca perceraian kehidupan finansialnya makin terpuruk, padahal bercerai dengan pembagian aset yang cukup banyak, pekerjaan masih tetap sama, bisnis masih berjalan. Jadi apa yang membedakannya ?
Di artikel Ketika Terserak, disebutkan bahwa salah satu hal yang harus dilakukan oleh seseorang yang menjadi #singleparent dan #singlekembali adalah cepat beradaptasi pada keadaan yang baru. Adaptasi disini juga adalah adaptasi yang diiringi oleh nilai spiritual. Adaptasi yang dilakukan berdasarkan hikmah yang diperoleh dari peristiwa yang dialami.
Orang – orang yang menjadikan perceraiannya sebagai titik balik bagi keadaan keuangan yang lebih baik dan kesuksesan dalam hidup, adalah orang – orang yang bisa mengambil hikmah dari peristiwa yang dialami, mengambil pelajaran darinya, menerima dan mengakui kesalahan masa lalu dan mengambil langkah nyata untuk perbaikan. Sikap optimis, positif, walaupun telah mengalami kejadian sulit dalam hidup, akan membantu dalam menata kembali keadaan keuangan pasca perceraian.
Bagaiamana seseorang menyikapi hidupnya pasca perceraian yang terjadi juga bisa menjadi awal dari kegagalan finansial yang lebih jauh lagi dalam hidupnya. Hikmah belum bisa diraih, pelajaran berharga belum bisa didapatkan. Mungkin karena belum mau melihat kenyataan dan belum bisa menerima kenyataan bahwa : “Ya, perceraian sudah terjadi. Keadaan sudah tidak sama lagi. Mari bergerak ke arah yang lebih baik.” Tidak jarang, perceraian juga menjadi beban psikologis yang berat bagi yang mengalaminya, dan hal ini akan memberikan pengaruh pada kehidupannya, pekerjaannya dan keuangannya. Keadaan yang sudah sulit pasca perceraian, makin dipersulit dengan cara menyikapi yang kurang tepat.
Pilihan untuk menjadikan perceraian sebagai make or break point dalam keuangan #singleparent dan #singlekembali selalu ada. Menyikapi dengan tepat akan berbuah kesuksesan, menyikapi dengan salah akan berbuah kegagalan.