“Mengalahkan” Matahari ( Re-Post )

Tulisan ini saya tulis tanggal 28 Juni 2010. Pertama diposting di akun socmed Facebook saya. Constant reminder akan nikmatnya bangun pagi dan “mengalahkan” hari setelah “mengalahkan” matahari. Hidup memang untuk bergerak, bergiat, berbuat, bermanfaat. Dan dalam masa – masa yang suram, kadang hikmah berharga  terpatri lekat.  Saya ulang postingan tulisan ini . Enjoy ! Selamat bangun pagi dan “mengalahkan” matahari :

 

Hampir 8 tahun yang lalu, ada suatu masa dalam kehidupan saya dimana semuanya seperti diam. Hanya sedikit kegiatan, tak punya pekerjaan, hari – hari hanya diisi dengan menunggu hasil dari lamaran pekerjaan yang dikirimkan…berharap akan suatu jawaban yang menjanjikan harapan.

Bagi saya yang terbiasa selalu mengerjakan sesuatu, masa itu merupakan masa yang berat karena perasaan bosan. Diantara masa itu, ada pula hari – hari yang terasa tak ada motivasi dan tak tahu harus berbuat apa. Lama saya berfikir dalam diam, apa yang harus dilakukan, karena hidup tanpa semangat itu buat saya sama rasanya dengan separuh mati…suatu keadaan yang tidak bisa dibiarkan berlama – lama, kalau memang tidak mau menjadi betul – betul mati…..

 

Akhirnya saya berkeputusan bahwa saya harus mengawali hari dengan perasaan “menang”…perasaan bahwa saya bisa mengalahkan hari ini dah tidak hanya duduk diam dan meratap. Saat itu lah saya melakukan suatu hal yang mungkin bagi sebagian orang sangat sederhana…saya memutuskan untuk setiap hari…setiap hari tanpa terkecuali….berlomba dengan matahari. Kalau saya terjaga sebelum matahari terbit, itulah hari saya menang diatas matahari itu. Dan itulah yang saya lakukan di hari – hari berikutnya…berlomba dan berusaha menang melawan matahari !!! Setiap hari saya bisa terjaga sebelum mentari mulai membuka matanya…dengan tersenyum saya katakan pada matahari : I BEAT YOU, SUN !!!….I BEAT U BADLY !!!

 

Setiap kali terjaga dan matahari masih belum mengintip di ufuk timur, maka hari itu kemenangan berada di pihak saya. Dan saya ingin untuk selalu menang setiap hari, karena perasaan menang melawan matahari itu ternyata sedikit demi sedikit menyalakan semangat yang terus menerus dalam diri saya…hari saya menjadi terasa lebih panjang, dan apabila saya berfikir kilas balik, di masa – masa itulah saya merajut impian dalam benak saya, tentang masa depan dan diri seperti apa yang saya inginkan….

 

Semakin pagi saya terjaga, semakin besar semangat dalam diri karena adanya kesenangan bisa “mentertawakan” matahari yang belum terbangun pada saat saya terjaga. Berlomba dengan matahari adalah medan pelatihan yang saya ciptakan dan paksakan untuk diri saya sendiri, karena pada dasarnya, siapapun tidak akan pernah bisa membuat kita berubah, apabila kita sendiri tidak mau untuk berubah.

 

Maka sampai hari ini, kebiasaan bangun sebelum matahari menggeliat…bahkan lebih jauh dari itu…kebiasaan bangun malam dan menyambut pagi dengan “mengalahkan” matahari merupakan suatu oase semangat yang tidak pernah kering bagi saya. Di saat yang hening, maka saya meyakini bahwa Sang Maha Kuasa mendengarkan dengan begitu dekat, dan di saat fajar menyingsing, itulah karuaniaNya dicurahkan bagi hamba – hambaNya seperti saya yang bergerak bertebaran di muka bumi.

 

Pada saat saya menyingkirkan kenyamanan untuk tetap tinggal di bawah selimut dan bangun dari pembaringan, sejatinya itulah cara saya diajari untuk tidak terlalu asyik dalam comfort zone. Pada saat saya bisa merasakan keheningan di malam menjelang pagi, pada dasarnya saya sedang diajari dan diberi kesempatan untuk berkomunikasi dengan Yang Maha Kuasa. Pada saat saya menahan rasa kantuk untuk bangun di malam menjelang pagi dan memilih untuk berdiri dan memujaNya, pada esensinya disitulah pelajaran besar untuk selalu memilih, memprioritaskan mana yang penting dalam hidup ini.To put first thing first. Hal yang sederhana seperti memilih antara kantuk dan bangun mengajarkan banyak hal yang sangat penting dan mendasar.

 

Saya akhiri catatan ini dengan mengutip Surah Al – Muzzammil ayat 1 – 9, suatu tuntunan dan renungan untuk kita semua :

1. Hai orang yang berselimut ( Muhammad )

2. bangunlah ( untuk sembahyang ) di malam hari, kecuali sedikit ( daripadanya )

3. ( yaitu ) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit

4. atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan – lahan

5. Sesungguhnya Kami akan Menurukan kepadamu Perkataan yang berat

6. Sesungguhnya bangun di malam adalah lebih tepat ( untuk khusyuk ) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan

7. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang ( banyak )

8. Sebutlah nama Tuhan-mu dan beribadatlah kepadaNya dengan penuh ketekunan

9. ( Dia lah ) Tuhan masyrik dan maghrib, tiada Tuhan melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai Pelindung.

 

BEAT THE SUN !…SEIZE THE DAY !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *